Rabu, 20 April 2016

TRIP to MALANG

Road to Malang, 15 -18 April 2016

Setiap perjalanan, selalu memiliki cerita dengan versinya tersediri,
seperti cerita mengenai perjalanan panjang ku ke Kota Singa "MALANG" yang kemarin (17/4) sedang ramai-ramainya melakukan aksi Konvoi kemenangan Tim Sepak bola kebanggaan kota mereka
(AREMA) oleh para suporter setia mereka diseluruh sudut kota.
Konvoi Arek Aremania Di setiap sudut kota


Ini bakal jadi cerita panjang, sepanjang perjalanku kali ini. 
(selamat membaca) :)

RENCANA YANG TAK TERENCANA
perjalan ku kali ini sangat tak terencana,
kamis malam (14/4) aku dikabari teman lama kalau dia mau ada perjalanan ke-Malang dalam rangka menghadiri resepsi pernikahan teman suporter nya.
i said NO. "Aku masih ujian" tambah ku.

tapi karna hasutan setan dan kompor meleduk (perumpamaan lebay)
jum'at siang aku accept ajakan itu dengan dengan mengajukan beberapa syarat, yaitu Maksimal minggu sore harus udah pulang..

{alasan lain : memang kebeneran lagi gak ada acara (re : suwung) , udah lama gak maen, emang udah lama pengen banget ke Malang}

Jum'at malam nya sekitar jam delapan malem setelah selesai packing, aku brangkat dari kost ke tempat Wedangan nya Mas Wahyu (Temen yang ngajak) bareng Acil yang kebetulan banget dia yang ngajakin kesana, karena uda jadi kesepakatan kita akan berangkat sekitar jam dua-an pagi, jadi smbil nunggu brangkat kita nongkrong dulu di HIK/wedangannya mas wahyu sampai jam 2 pagi.

PERJALANAN DIMULAI
Waktu Indonesia Bagian Ngaret Banget (WIBNB)
Yap melenceng dari rencana awal yang dijadwalkan kita mau jalan jam 2 pagi, sudah jauh bergeser jadi jam 4.. tepatnya Sabtu, 16 April . 03:55 WIB kami baru benar-benar berangkat dari lokasi meeting point kita di Solo Baru (Rumah Mas Wahyu). 
oh iya,, perjalan kali ini aku yang Ter-Cantik
dari 6 kepala, 1 diantara nya berjilbab yaitu aku sendiri hehe  :) 
( Mas Wahyu - Aku ; Mas Pi'i - Mas Gompreng  ; Mas Rian - Mas Edipit )

Benar-benar waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan malam, (eh fajar tepatnya) 
hanya dengan waktu kurang lebih satu jam, rombongan kami sudah masuk kawasan Wonogiri perbatasan, atau ujung Wonogiri (Jawa Tengah) menuju Ponorogo yang biasanya bisa memakan waktu 2 sampai 3 jam perjalanan. diujung Wonogiri, kami memutuskan untuk sarapan dulu untuk mengisi amunisi yang bakal kami kuras habis selama perjalanan, warung soto pinggir jalan dengan aroma yang menggoda pun menarik perhatian kami hingga kami memutuskan singgah diwarung tersebut.

Solo - Wonogiri - Purwantoro - Slogohimo - Ponorogo - Trenggalek
Tujuan pertama kami memang Malang kota Singa.  tapi gak ada salahnya kalau mampir sebentar kan ?? 
seperti kata pepatah, "Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui"
setelah sarapan, kami melanjutkan perjalanan kami (lagi), pemandangan yang alam suguhkan semakin lama semakin membuat mata ku silau,, matahari pagi Kota Reog menyambut kehadiran kami dengan hangat dengan kontour tanahnya yang banyak menyuguhkan bukit bukit cantik di sepanjang kami melintasi kota tersebut, yah itu lah Kota dengan Reog Ponorogo kebanggaan mereka. terimakasih suguhan pagi nan indah di-Kota mu Ponorogo (Jawa Timur) . tapi ternyata, tempat singgah yang akan kami datangi ini bukanlah Ponorogo,melainkan kota panas dengan Pantai-pantai nya yang indah, salah satu pantai yang tersohor dikota ini adalah Pantai Prigi dan itulah tujuan persinggahan kami yang sebenarnya.  


Perbatasan Ponorogo - Trenggalek (Jawa Timur )


Setelah banyak bertanya pada GPS (Global Positioning System) dan JPS (Jasa Penduduk Setempat) sampailah kami di tempat singgahan kami yang pertama Sabtu 16 April . 09:30-an, Pantai Prigi (yang terlewatkan) kami tidak mendatangi pantai itu, kami tertarik dengan pantai lain yaitu Pantai Pasir Putih yang berada tak jauh dari lokasi pantai Prigi, alias tetanggan dengan biaya masuk Rp. 7.500 (Harga Weekend) per kepala dan untuk motor dikenai tarif Rp.5000 Per motor.

View pantai Pasir putih dari atas, indah nya

Tanpa pikir panjang, setelah kami memarkirkan motor ditempat yang strategis, kami langsung menyewa tikar/alas untuk kami beristirahat (yang pada akhirnya hilanglah tujuannya sebagai tempat istirahat menjadi tempat barang bawaan, dan langsung kotor penuh pasir). 
tak bisa di helakan, pesona pantai selatan ujung timur pulau jawa yang tak ber-Ombak dan berpasir putih bersih ini terasa menarik kami kencang untuk segera berbasah-basahan. 

Dermaga cantik buat lompat cantik :)


Weekend sempurna bisa kami dapatkan di sini, angin sepoi, pasir putih bersih, rasanya kami sudah tak mau pulang dan menghabiskan hari di pantai ini. syahdu sekali..
Satu lagi yang menarik perhatian kami, yaitu dermaga yang dipasang ditengah pantai, dermaga yang banyak di manfaat kan oleh pengunjung untuk bermain-berlari-melompat ke laut dan yang tak ketinggalan untuk OOTD / photo-photo eksis.. tak terkecuali kami. (Aku aja maksudnya) HAHA.
beberapa kali kami melompat-lompat dari atas dermaga itu, berenang-renang di bawahnya, airnya asin, sumpah ( Yaiyalah kalo manis air gula namanya bukan laut ), cuacanya yang panas tak menyulutkan semangat kami untuk tetap bermain, ada Banana boat juga sebenarnya. tapi berhubung diantara kami, Mas Edipit takut air laut katanya, yaa sudaah, akhirnya kami batalkan untuk menyewa Banana Boat yang terbilang murah untuk satu kali putaran yaitu Rp 25.000 Per kepala plus nanti dapet jasa foto oleh para petugasnya, kamera boleh dari pribadi, tapi juga bisa dari petugas yang nnti dikenai tarif Rp 30.000 Dalam bentuk CD.

Sabtu 16 April, 13:00-an
kami bersih-bersih badan mandi dan sebagainya, dan berencana mengakhiri liburan syahdu dipantai dan melanjutkan perjalanan yang masihhh sangaat panjang.
dan kami benar-benar meninggalkan pantai pasir putih itu, selamat tinggal pantai, see you later.....
perjalanan kami benar-benar dilanjutkan sekarang.

Solo - Wonogiri - Purwantoro - Slogohimo - Ponorogo - Trenggalek - Tulung agung - Blitar - Karang kates (Kab.Malang)  
Sabtu 16 April 19:00-an 
kurang lebih 6 jam kami habiskan untuk perjalanan dari pantai pasir putih itu ke Karang Kates (Kab Malang) tujuan peristirahatan kami di Malang melewati beberapa kota diantaranya Tulung Agung - Blitar ( Kota Soekarno ) - dan terakhir Karang Kates (Kab. Malang) disanalah tempat kami menginap dan untuk istirahat tidur dan makan untuk satu malam yaitu ditempat Mbak Sabrina rekan perjalanan Mas Gompreng dan Mas Pi'i , Mbak Sabrina tinggal di Mess BMKG Kota Malang dengan rumah yang besar untuk satu orang ( Mbak sabrina sendiri) dia adalah pegawai lama di BMKG Kota Malang , udah 7 tahun kata-nya. waktu yang cukup lama untuk hidup sendirian di mess yang cukup besar untuk seorang diri.
Perjalanan panjang kami akhirnya selesai setelah kami memasuki ruang tamu Rumah Mbak Sabrina.
ploooooooooooooooong
legaaa banget rasanya akhirnya bisa meletakan badan ditempat yang seharusnya (Karpet lembut yang di gelar didepan tv) dari yang sebelumnya 15 jam diatas jok motor .. 


TRAGEDI TIKUNGAN TAJAM JALUR PENANJAKAN BROMO
Santapan malam yang Mbak Sabrina hidangkan untuk kami sangat mewah dengan ayam bakar plus lalapan komplit, udang kering, ikan kecil kecil kering dan tak lupa sambal.. santapan hangaaat setelah seharian berada diperjalanan. tak butuh waktu lama, makanan nya ludes oleh kami yang memang sudah kelaparan. haha
setelah makan kami sibuk menaruh pantat dengan senangnya, ngopi, nonton tv, tiduran, jungkir balik, jongkok, (lah ini becanda) tak ketinggalan kami membahas planning apa yang akan kami lakukan besok (eits nanti malam mksd nya). udah jadi kesepakatan juga, besok pagi sekitar jam 02.00-an kita planning mau ke BROMO... (huaaaaaaa Bromo lagi)
baru planning loh yaaaaah,, jam 2 itu planning... 
 
Benar saja, dengan waktu tidur kami yang teramat singkat, bahkan ada yang tidak tidur (lagi) akhirnya rencana brangkat jam 02.00 itu sirna.. hahah WIBNB berlaku lagi disini.
02.00-an kami semua baru bangun, kecuali Mas Edipit yang emang katanya tak bisa tidur dari awal. dengan nyawa yang sebagian entah hilang kemana, kami bertekat untuk bangun dan bergegas brangkat ke BROMOOOOOOOO.. yey
alhasil dengan kesibukan diri yang ga jelas, kami baru siap sekitar jam 03-an
Minggu 17 April pukul 03:00-an kami memulai Minggu pagi dengan ngeng ngeng ria menuju ke penanjakan Bromo, Alokasi waktu dari Mess Mbak Sabrina di Karang kates menuju Bromo terhitung lumayan jauh, sekitar 2 sampai 3 jam perjalanan.

2 jam sebelum hal naas menimpa (sebelum berangkat)


2 jam sudah kami lewati kota malaang , sekarang kami sudah masuk jalan yang tertulis 'Penanjakan Bromo' pada plang hijau petunjuk jalan dr jalan utama (aku gak tau tepatnya itu dimana dan jalan apa, apalah aku yang hanya bisa membonceng di belakang dan tak tahu arah jalan pulang - hallaaah )  dari jalan masuk ini, masih butuh kurang lebih satu jam untuk sampai di pintu masuk / ticketing (harusnya), tapi tidak dengan rombongan kami. 
terjadi sesuatu yang sedikit membuat bulu kuduk berdiri sesaat, dan jantung berdegub kencang.
Ditengah perjalanan yang sudah mulai berkelok, berliku, dengan tanjakan dan turunan yang curam, pagi itu sudah sekitar jam 5-an ada hal yang dirasa tak lazim yang dirasakan dan dilihat oleh rombongan, 
waktu itu formasi jalan kami dengan Mas pi'i paling depan (sendirian karena Mas Gompreng memilih untuk bersama Mbak Sabrina - tsah) di ikuti oleh Aku dgn Mas Wahyu, diblakang ku ada Mas gompreng yang selingkuh dr mas pi'i dan yang paling blakang ada Mas Rian dgn mas Edi. 

Jarak antara ke 2 motor depan dan blakang sedikit agak jauh ketika kejadian itu, 
Mas gompreng dkk jauh tak terlihat diblakang ku, masih di jalan yang berliku, tanjakan turunan curam dan tikungan tajam, ada salah satu tikungan ber-jembatan yang sedikit berbeda dari tikungan tikungan lain, (walau aku tak melihat, mendengar dan merasakan apa-apa) dariii pengakuan rombongan yang lain, mereka berseru melihat sesosok makhluk entah berantah nyang berdiri tepat diujung jembatan dengan suara khas nya dan pakain putih nya. dari ke 7 orang yang ada dalam rombongan itu, kenapa cuma aku dan mas wahyu yang gak melihat atau mendengar apa apa ?
eh, kata mas wahyu dia sempat mendengar suara nya, tp tak begitu dia perdulikan, pikirnya hanya air terjun yang ada di sisi tikungan itu,,

Tapi,, 
karena kejadian itu (ketidak perdulian kita dengan sosok itu) aku dan mas wahyu (setelah melewati tikungan aneh tadi) mengalami musibah, motor kita gak kuat naik tanjakan dan akhirnya kita menggelinding ke bawah, mas wahyu kejatuhan motor, dan aku langsung menggelundung 4 putaran ke bawah, untung aku menggendong tas ransel yang aku gendong dipunggung, sehingga aku ke-rem oleh bantuan tas, karna kalo gak ada tas itu, mungkin aku sudah habis jatuh ke-jurang yang ada disisi tikungan yang menanjak curam itu. -Astagfirullohhalazim-
untungnya tak terjadi sesuatu apapun sama kita, cuma mas wahyu jadi lecet dikaki dan tangannya gara-gara ketiban motor vixion huhuhuu beraaaaaat coy.
Mas pi'i yang tepat didepan kami dengan cpt memarkirkan motornya dan menolong membangunkan motor yang menibani Mas Wahyu, dan tak lama kemudian Mas Gompreng, Mbak Sabrina, Mas Rian dan Mas Edi tiba di TKP ku dan langsung menolong aku yang masi tiduran di tengah jalan (yang mereka pikir lagi poto-poto - haha )

Aneh, tapi nyata terjadi, hanya Aku dan Mas Wahyu yang gak lihat dan hanya Aku dan Mas Wahyu yang kenaak.. (hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii) haha, pengalaman yang mengesankan wkwk
dan gara-gara kejadian, aku jadi pindah tempat duduk, jadi di belakangnya Mas pi'i yang jaket nya samaan sama aku. haha Best Couple bromo .. ups.. (kata mbak sabrina)  aku baru sadar pas dia bilang gitu. eh ternyata iya. hahaha


PESONA BROMO TAK PERNAH BERUBAH, INDAH

Lepas dari semua tragedi yang,,... emmmm gak perlu dibahas lebih jauh deh, perjalanan pun kami lanjut dan gak lama kemudian sampailah kami digerbang masuk dan melakukan registrasi, dan WAW...
Semuaa biaya ditanggung Mbak Sabrinaa, hahaha alangka baeknya orang ini,, sudah kita dikasi tempat tidur gratis, makan gratis, jalan jalan pun digratisin juga.. hahaha
Makaasih mbaaak sabrinaaa :*

Mbak sabrina yang super baik muach.

Perjalanan bromo ( part II ) ini sangaaaaat jauh bedaa banget dengan perjalanan bromo aku yang sebelumnya, perbedaan pertama jelas pada sesuatu yang kami tumpangi, haha dulu kami mengendarai si gagah Monster pasir bromo dan kali ini, hanya roda 2 besi yang kami tumpangi cukup memberikan kesaan berbeda yang luuuaaaar biasa.
dengan naik sepeda motor, aku bebas melihat kekanan dan kekiri, berhenti sana sini sesuai keinginan (alias lihat view keren di pingggir jalan) dan juga lebihhh menyatu dengan alam haha apaan sih.
Tapi, jalan yang kami lalui kali ini juga sangat berbeda dari yang pertama, tahun kemarin ( pertama kali ke Bromo ) kami lewat Probolinggo, sehingga saat menuju ke penajakan, kami pertama melewati hamparan lautan pasir yang ada di sekitaaar kawah gunung Tengger yang megaaah, TAPI, gak dengan kali ini, kami melewati jalan yang terasa lebih jauh karena ternyata memang beda jalur (lagi-lagi aku lupa nama nya-haha)




Selamat datang
FINALLY , Touchdown PENANJAKAN BROMO


"Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata"
( QS Qaaf [50] : 5 )

SUBHANALLAH.

FYI : Jadi, Bromo itu sebenarnya adalah kawah loo,, iyaa kawah dari letusaan gunung ter.. ah tak terdefinisi yang bernama Gunung Tengger Purba dan dulu itu tingginya itu sampai 6KM Cuyyy.. gilaaaa bayangin ajaa gunung 6KM itu gimana tinggi nya yah, tapi sekarang seperti yang kita tau, bromo itu cuma 2KM atau sekitar 2300 M Diatas permukaan laut (MDPL) Uwawww dan akibat letusan itu 4KM nya ilaang cuy, ilanggg ..
BROMO dengaaaan padang pasirr, bukit teletubbies yang cantiks, vulcano ditengah-tengah nya... Mahabesaar Allah yang  menciptakannsemuaaa ini se-Indaah ini. jadi, bisa dibilaang Bromo itu adalah kayaaa duniaaa fantasi gitu.. siapaa pun yang bakal dateng kesini atau yang sudah pernah kesini, aku jaminnnn bakal pengeeeen banget, lagi dan lagi untuk balik lagi.. Keindahannya ngalahin barang yang dipake para anak-anak muda (gaul) bikinn ketagihaaan pengen lagi lagi dan balik lagi..